Minggu, 22 Maret 2020

Ngintipin Anak Majikan, Hendy

Saya Tono, saya sudah 15 tahun bekerja di rumah pak Edwin. Selama 15 tahun itu saya sudah menikah dan punya dua anak di kampung saya. Saya sudah berusia 45 tahun sekarang. Saya senang bekerja sebagai assten rumah tangga di keluarga pak Edwin, karena keluarganya memperlakukan saya dengan baik. Anak2nya sudah sangat dekat dengan saya terutama anak sulungnya Hendy. Hendy mempunyai adik bernama Ryan, yang sekarang sedang kuliah di luar negeri.

Saya bekerja dengan beberapa pembantu lain disini, di rumah nya yang besar. Ada beberapa pembantu lain yang bekerja disini tapi mereka adalah wanita. Pekerjaan saya lebih sering digunakan untuk pekerjaan laki2 seperti membersihkan kebun dan juga nyetir atau mencuci mobil.

Pak Edwin dan istrinya adalah seorang pengusaha yang sering bepergian ke luar kota. Dan anak sulungnya Hendy, merupakan anak nya yg sangat tampan, body nya bagus, sering jadi omongan para tetangga, sudah dari kecil dia menjadi idola di lingkungan sekitar bahkan di sekolahnya karena fisiknya sangat sangat tampan sekali. Berkulit putih, layaknya orang tionghoa, tinggi hingga 183cm, alisnya yang tajam dan rambut yang hitam.

 
Sungguh, sudah sejak lama sekali saya mengagumi sosok ko Hendy, anaknya pak Edwin. Dan saya memendam perasaan setiap kali melihat wajah dan tubuhnya yang indah.

Ko Edwin setelah lulus kuliah dia langsung menjalankan bisnis nya sendiri, dia langsung membeli rumah sendiri untuk tempat usahanya dan dia juga suka berkebun. Dia suka menjual hasil tanaman2 hiasnya ke toko. Karena dia membutuhkan teman untuk membantunya di rumah barunya, dia meminta saya untuk tinggal dengannya karena dia tau saya pandai berkebun. Betapa senangnya saya saat keluarga nya memutuskan untuk saya menjadi asisten dia. Dan ketika ditanya apakah saya bersedia untuk ikut membantunya, saya menjawab dengan lantang dan yakin saya sangat bersedia.

Karena selalu bersama2 dengannya saya suka menemaninya apabila dia harus meeting dengan client atau pergi gym saya suka menemaninya, menyetir untuknya tapi kadang juga dia lebih suka pergi sendiri. Kalau dia sudah pergi saya akan memberishkan rumahnya supaya nanti saat dia sampai rumah, rumah sudah bersih.

Saya tidak bisa menjelaskan betapa tampannya dia dan bagaimana mungkin orang tidak menyukainya saat melihat ketampanan wajahnya. Sekarang usianya menginjak 27 tahun, fisiknya layaknya seorang model. Dan meskipun Hendy adalah anak yang berkecukupan, tapi dia sangatlah mandiri. Dia bahkan suka membantu saya mencuci mobil atau pun mengepel garasinya sendiri. Yang paling saya suka adalah, dia suka melakukan pekerjaan ini tanpa memakai baju!!!
    

Wooow.. wanita mana yg tidak kelepek2 melihat pemandangan hendy seperti ini.. Idola di kelasnya, tidak memakai baju. Di rumah barunya ini belum banyak yg mengenal dia tapi setiap ada orang lewat atau pedagang2 wanita yg lewat tidak jarang saya dengar ada wanita yg mensuilinya, karena melihatnya telanjang dada. Ketika saya tanya ke ko hendy, dia cuman senyum aja tidak masalah digituin sama orang.

Dia memperlakukan saya sangat baik, dia mengajari saya banyak hal, seperti memakai komputer, ber internet, fotografi untuk product2nya, dan lain-lain. Saya padahal tidak pernah menginjak bangku SMA.

Aku suka memperhatikannya diam2 dalam keadaan seperti ini..Ohhh... ko Hendy, aku memperhatikanmu sejak kau kecil, kau kini tumbuh dewasa, semakin tampan dan indahnya tubuhmu kini.. Aku perhatikan bulu ketiaknya yg menyeruak lebatnya, dia tampak cuek saja dilihat orang dalam keadaan seperti itu.

Setelah selesai dengan pekerjaannya dia terkadang istirahat sambil duduk dan bercengkrama denganku dalam keadaan basah dan tanpa memakai baju sambil menatapku dengan tatapan yg membuat semua wanita akan meleleh.


Aku saja yg laki-laki sudah menikah dan punya anak tidak kuasa menahan gejolak ini. Aku berusaha fokus menatap wajahnya saat berbicara dengannya tapi aku tak kuasa untuk melirik sedikit2 ke tubuh indahnya yang basah oleh keringat.


------------------------------------------------------


Pagi itu di bulan Mei, aku sedang membersihkan rumah saat ko Hendy bersiap pergi aku kaget melihatnya masih disitu masih memakai singlet.. Ah.. pemandangan ini lagi... seksinya dia pagi itu... Dari belakang kaca kamarnya dia menatapku bekerja



Aku melihat ke kaca, duh sulitnya mataku untuk tidakd menatap ketiaknya itu. Aku tersipu malu..dan grogi.. entah gimana dia malah semakin menggodaku, dia buka pintunya sambil memanggilku dengan tatapan manja.
"Pak Tono," panggilnya.
"Iya," jawabku.
"Aku ga jadi kayanya ketemu client, aku mau gym aja, nanti temenin mau gak?"
"Mau2," jawabku semangat.



Lalu dia duduk sambil ngobrol random soal gimana kabar keluarga ku, kok ga pulang2, aku hanya menjawa ongkosnya mahal, enakan disini.. Padahal dalam hati maksudnya enakan disini bisa ngeliatin ko Hendy trus..





Lalu aku nganterin dia ke tempat gym nya.. Pakaiannya sungguh seksi sekali ko Hendy ini... Entah knp dia suka banget make2 baju yg seksi... menggoda saya trus nih hihi,,




Abis selesai gym dia mau renang dan saya anterin juga dia. Ya Allah, dia make celana renang merah dan ku bisa lihat bulu2 halusnya sampe ke pusar. Ku bayangin selebat apa jembutnya itu, hihihih...






---To Be Continue ----

0 komentar:

Posting Komentar

 

Copyright © Our Embarassed Story!. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver