Minggu, 15 September 2019

Arief Anak Kos Seksi

Arief, berusia 22 tahun merupakan mahasiswa tingkat akhir salah satu perguruan tinggi negeri di Depok, dia pintar, tampan dan jago olahraga, terutama futsal. Meskipun dia salah satu mahasiswa yg digemari banyak mahasiswi, tapi dia masih stay single.

Dia anak perantauan dari Jawa Timur, sehingga dia harus nge kos di salah satu tempat kosan cowok. Pemilik kosan Arief tinggal di Jakarta, dan di tempat kosannya cuma dijaga oleh Pak Kardi, seorang bapak berusia 50 tahunan yang sudah bekerja lama untuk menjaga keamanan anak2 kos-biasa disebut babeh oleh anak2 kos dan Mbok Inem sang pembantu rumah tangga berkulit gelap, berambut keriting dan tubuh yg gemuk. Mbok Inem ini sering dikatain anak2 kosan genderuwo karena perawakannya.

Meskipun begitu, mbok inem ini memiliki hasrat sama Arief, dia naksir berat sama Arief sudah sejak  4 tahun dari sewaktu Arief pertama kali kuliah, ya karena dia mahasiswa paling ganteng di kosan. Saking naksirnya dia pernah menaruh surat cinta untuk arief yg ditaruh di bawah pintunya Arief. Otomatis anak2 kosan tau itu dari Mbok Inem, karena ini kosan pria ga mungkin lagi ada cewek yang bisa masukin surat kesitu. Alhasil, kelakuannya ini tambah menjadi bahan bully anak2 kos lainnya. Sedangkan Arief hanya mengacuhkan hal tersebut, karena dia sudah cukup biasa disukain di kelas.

 Suatu saat waktu arief hendak main futsal dengan beberapa anak kosan lainnya, dia sedang menunggu anak2 lain untuk ready. Dia sudah di gang depan kosannya, sambil menghirup udara pagi. Saat itu dia hanya mengenakan kaos olahraga tanpa lengan memperlihatkan otot lengannya.

Mbok Inem dari dalam mengintip Arief yang seksi, dan anak kos lain waktu keluar nge gep in doi ngintip.
"Woi, ngapain" teriak Budi di telinga Mbok Inem.
Mbok Inem terkaget dibuatnya.
"Demen ama Arief? Ngarepp!!" Hahhahahah ujar anak2 yg lain serontak.

Pak Kardi yg jaga saat itu hanya tersenyuk tertawa melihat tingkah Mbok Inem.

Mbok Inem ini pervert bukan hanya saat itu saja. Dia sibuk mencari ide bagaimana supaya bisa melihat Arief dalam keadaan seksi. Dia paling suka melihat Arief selesai mandi, karena Arief biasanya keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk (kosan mereka kamar mandi luar tapi masih di dalam bangunan). Oleh karena itu setiap jam sore atau pagi Mbok Inem, udah nangkringin sok2 bersihin rumah padahal pengen ngeliat cem2annya dalam keadaan basah dan cuman handukkan doang.

Arief cuma nengok ke Mbok tapi dia hanya memberikan senyuman manisnya seolah tak sadar bahwa pembantu tersebut saat menikmati pemandangan tersebut.

"Aduuuhh lepas kek itu handukk... aduhhh" *Mbok inem bergumam dalam hati, ngarep.

dan ketika Arief sudah masuk kamar, kamarnya dikunci. Dan Mbok Inem cuma menelen ludah mendengar dari balik kamar suara handuknya Arief dilepas untuk dia menggosokkan tubuhnya.

Arief ini meskipun sederhana, tapi dia sangat menjaga kerapihan dia. Dia rajin bercukur, dan nge wax ketiaknya supaya tetap mulus, dan hal ini yg paling ditunggu2 oleh Mbok Inem, karena dia melakukan di depan kamar mandi. Kamar mandi kosan itu ada 3 berjejeran dan di depan kamar mandi ada kaca besar untuk anak2 ngaca dan gosok gigi, Si Arief ini kerap bercermin untuk mengecek fisiknya dan dia suka mencukur bulu ketek disitu saat sepi gak ada anak2. Lokasi kamar mandi ini tepat di seberang kamar nya Mbok Inem, sehingga Mbok Inem bisa ngintip dari jendela kamar yg menghadap ke arah tersebut. Astaga betapa indahnya pemandangan tersebut.

Mbok Inem sering berpikir sedih karena ini adalah tahun terakhir Arief di kosan tersebut karena dia sebentar lagi akan lulus dan mungkin akan meninggalkan kosan tersebut. Mbok Inem sedih karena tidak bisa lagi melihat tubuh seksi Arief setiap hari.
Mbok inem berpikir keras gimana caranya untuk mendapatkan cowok ganteng tersebut dan dia juga pengen banget ngeliat cowok ganteng tersebut telanjang, karena hal ini belum pernah kesampaian sama dia.

Dia sering mencoba untuk ngintip Arief, tapi selalu gagal.

Di liburan semester akhir ini, seluruh anak2 kosan pada pulang kampung kecuali Arief. Sehingga arief sendirian lah di kosan tersebut.

MBOK INEM memanfaatkan kesempatan tersebut untuk berbuat nakal terhadap Arief. Dia diam2 membeli viagra untuknya, tapi dia belum tau bagaimana caranya.

Akhirnya tiba suatu siang, dimana kosan sepi banget dan hanya ada mbok Inem dan Pak Kardi.

Saat itu Arief baru pulang dari bermain. Dia tidak seperti biasanya karena begitu tiba di kosan, Arief langsung menanggalkan bajunya di RUANG TAMU tanpa malu ada Mbok Inem di depannya.

"Anjir gerah amat sih nih hari" ujar Arief. Dalam hati dia mengucapkan haha ada mbok Inem, gue kasih pemandangan gratis lah buat dia-ujarnya dalam hati.

Pak Kardi juga ada di dalam saat itu, dia ngeliat aksi berani Arief di depan perempuan dan hanya tersenyum sambil mengamati reaksi Mbok Inem. Mbok Inem terlihat menelan air ludah, dan pak Kardi tertawa kecil.

"Kenapa pak?" Tanya Arief.

"Gapapa mas, lucu ama mbok Inem nih" Ujarnya

"kenapa mbok inem?" tanya arief.

Mbok inem hanya tertawa sambil terbata2, "enn..enggak papa mas" ujarnya.

Arief tersenyum kecil menggoda.

Dia langsung masuk kamar. Arief masuk ke kamar dia menanggalkan celana jeans dan melucuti celana dalamnya untuk dia ganti dgn boxer/celana pendek tipis tanpa daleman lagi karena sudah dia lepas untuk dicuci. Dan dia juga menggunakan singlet yg minim sekali seperti singlet gym berwarna hitam dengan T-back sehingga mengekspos punggungnya yg seksi. Dan dia keluar kamar memamerkan ke Mbok Inem. Dia sengaja melakukannya.

Meskipun dia anak baik, pintar dan rajin tapi ternyata dia memiliki kecendrungan eksib tapi dia tidak berani melakukannya di depan teman2nya. Dia melakukannya ketika teman2nya tidak ada. Mbok Inem ternganga melihatnya keluar dari kamar memakai pakaian seperti itu. Entah berapa lama Mbok Inem menunggunya dalam keadaan seperti itu.

"Seksi sekali mas Arief" -ujar mbok Inem dalam hati.

Pak Kardi saat itu sudah keluar rumah untuk meyiram halaman.

Arief keluar untuk mencuci baju di dekat kamar mandi.

Pak Kardi berteriak, "mas Arief ada panggilan Gojek nih katanya untuk mas"

Arief segera keluar dan mengambil makanan go food orderannya.

Dia keluar rumah dan mengambil go food dalam keadaan seperti itu, hingga pak Kardi berkomentar, "wuih seksi tenan koe mas, apik badan mu"

"Ah masa pak" Ujar Arief tersipu malu.

Abang gojek juga ketawa kecil dengernya. Lalu setelah nerima order dia makan di luar di teras sambil ngobrol dengan pak Kardi yg sedang menyiram tanaman. Selesai menyiram tanaman pak Kardi menggulung selang di dekat keran yg letaknya seberang dari Arief. Dia melihat Arief makan sambil ngangkang, "wuih" ujar pak Kardi dalam hati.

Dia langsung teringat mbok Inem, dia masuk ke dalam untuk manggil mbok Inem apa yg bisa dia liat.

"mbok, sini keluar, mau liat sesuatu gak?" Tanyanya. Mbok Inem penasaran lalu keluar ke arah Pak Kardi tadi.

Dan dia melihat dari seberangnya Arief makan sambil ngangkang tidak pakai CD lagi, mbok Inem menunggu momen yg tepat.

"Ngapain sih nih orang pada d dpan gue, sengaja ya" Ujar arief dalam hati. Lalu kemudian dia semakin mengangkang kan kakinya lagi.

"nih liat nih" ujarnya dalam hari. Sambil berdegup dadanya mempertontonkan hal ini.

*mbok Inem di depannya menunduk2 utk mengintip* dan uppss keliatan bijinya... "Waaaa...." penantian panjang yg dtunggu2 akhirnya bisa ngeliat bijinya Arief sedikit keluar dari boxernya. Pemandangan yg indah..

Mbok inem dan pak kardi tertawa terkikik, disangkanya Arief tidak tahu,

"ah sialan lo, napsu bener ngeliatnya" Arief langsung menutupnya lagi.

Pak kardi berbisik ke Inem "Kasih tuh yg kemaren lo beli, viagra.. hahhaha" katanya sambil tertawa.

Pak Kardi justru malah membantu mbok Inem untuk mendapatkan Arief, dan mbok inem setuju lalu dia balik ke belakang membuatkan minuman yg dicampur viagra lalu ngasih ke arief di luar.

"Nih mas, minumannya." ujarnya.

"Oh ya, makasih mbok" kata Arief.

Dia langsung menegak minuman itu selesai makan, ditegaknya sampai habis.

Mbok inem membawakan piring kotor ke belakang.\

"Wah ga usah mbok biar saya aja"

"Ah gapapa mas saya aja yg cuciin" ujar mbok Inem sambil tidak bisa menahan senyum.

"Mantab ya mbok pemandangannya", pak Kardi menimpalnya saat di tempat cucian.

Mbok Inem tertawa geli.

Pak Kardi keluar untuk ngobrol2 dengan arief lagi di luar sambil terkena angin sepoy2.  Arief ternyata masih makan ronde kedua dia terlihat masih menyantap makanan lain lagi

Mbok inem yg berada di belakang punggungnya mengamati reaksinya, apakah sudah berjalan reaksinya. Saat kedua lengan arief menggenggam sendok dan garpu, Inem menyaksikan dari balik kedua lengannya yg terbuka bulu2 ketiak arief yg tipis karena dicukur rapi. Inem tidak tahan menyaksinya, lalu mengageti arief yg sedang makan, Kedua tangan inem menggerepe kedua ketiak arief dari belakang, dia bermaksud menggelitikinya, sambil berteriak "Hayo makan terus!"

"Aw" arief terkaget kegelian dan dia menutup lengannya tapi jari2 inem tidak mau lepas dari keteknya.

"Apaan sih mbok," ujarnya sambil tertawa geli..

Mbok inem lalu melepaskanya kemudian mencium jari2nya.. "hmmm bau keteknya arief, mantab" ujar inem dalam hatinya.

Arief tidak melihatnya karena mbok inem berada tepat di belakangnya. Tapi pak kardi memperhatikannya dan tertawa.

Arief mukanya berubah merah dan nafasnya tersengal akibat dikelitikin tadi.

"Anjir, gue sange" -ujar arief dalam hati. Dia menunduk ke bawah celananya kelihatan menonjol tititnya yg tegak maksimal. "bangsat kalo gue diri keliatan banget nh"

Pak Kardi melihat hal tersebut, dan tau wah udah sange nih bocah. Dia memberikan lirikan ke Inem atas hal tersebut

Begitu selesai makan ronde kedua Arief memberikan piring kotor ke Inem dan inem mengambilnya, inem mengintip dari belakang ke arah celana arief dan terlihat jiplakan kontolnya yg tegak. "Yes, berhasil" ujarnya dalam hati.

Arief gak mau langsung balik ke kamar karena masih mau menikmati udara luar yg masuk ke sela2 pakainnya yg tipis. Dia malah tambah horny merasakan desiran angin masuk ke selangkangan dan dadanya. Dia melihat pak kardi dan mbok inem udah ga ada di sekelilingnya.

Dia memilin2kan puting susunya dari balik tanktopnya dengan tangan kanannya dan tangan kirinya mencoba meraba kemaluannya dari luar celana.. "Ahhh" enaknya dia menikmatinya. Sambil dia melirik2 ke belakang takut ada yg lihat. Padahal dalam hati dia ngarep juga dilihat.

Lalu pak kardi kembali ke luar dia berhenti melakukan aksinya. Lalu ngobrol dengan pak kardi. Sampai akhirnya dia pura2 tertidur dan pak kardi melihat ke arah lain. Arief memilin2kan lagi putingnya dan kali ini sampai masuk ke dalam tanktopnya, pak kardi menoleh dan menyaksikan hal tersebut.

Arief  yg malu terkaget dan langsung berdiri untuk pergi sambil berseraya pelan, "Ahhh.. ga tahan" desahnya pelan.

Sontak hal tersebut pak Kardi tertawa melihat tingkahnya.Apalagi saat Arief berdiri dari celana pendeknya terlihat tonjolan batangnya yg tegak maksimal.

Inem sempat melihat arief masuk ke dalam melewatinya, dan dia melihat tonjolan besar dari balik celana Arief.

Arief sadar dia diikutin, ah bodo amat pikirnya. Dia masuk ke dalam kamar dan bahkan dia sengaja gak dikunci kamarnya kali ini, pintu kamar dibiarkan tidak menutup dengan sempurna.

Lalu dia menanggalkan singletnya dan boxernya lalu bugil di kasur yg menghadap ke arah pintu kamarnya. Dia terlentang ngangkang menggerayangi tubuhnya sendiri dengan tangan kanan memainkan dadanya dan tangan kiri dia mainkan kemaluannya. Pak kardi mengintipnya dari luar dan wuih dia langsung balik ke Inem supaya Inem melihat pujaan hatinya sedang masturbasi. "Lagi coli tuh dia, coli"

"Gapapa nih saya liat pak?" Inem terbata2 tapi mupeng.

"Alah demen aja lu" pak Kardi membantu Inem untuk ngintip. Dan mereka berdua sampai depan kamar arief dan mengintip dari sela2 pintu yg tdk tertutup sempurna.

"Akh akh..." arief mendesah pelan,

"Anjing gw diintip" ujarnya dalam hati. Dia bisa melihat dari balik sela pintu ada bayangan orang siapa lagi kalo bukan INEM. Tapi hal tersebut tambah bkin dia horny seperti sewaktu ngasih pemandangan selangkangannya barusan dari balik celana pendeknya. Emang dasar eksib.


"Gue kasih liat full nih sekarang" ujar arief dalam hati, dia semakin turn on tubuhnya seksinya diperhatikan banyak orang. Dia semakin menggeliat dan mendesah sengaja dikeraskan dikit supaya kedengaran dari luar.

"Wuiih bagus banget paaakk" bisik  Inem ke kardi. Pak kardi nyuruh inem masuk. tapi inem gak mau.

"Udah masuk" pinta kardi.

Arief tambah panas dibuat mereka bisik dia semakin bergoyang2, satu tangannya dia buka ke atas untuk mengekspos ketiaknya supaya tambah sexy, dan kepalanya menghadap ke atas seolah memasang wajah orgasme. Sampai akhirnya... brakk pintu kamarnya terbuka lebar. Pak kardi mendorong inem masuk. Inem berteriak.

Arief kaget dibuatnya, dan sontak dia menutup kemaluannya dengan kedua tangannya pura2 malu

"EH! ngapain kalian!?" ujarnya pura2 malu.

"Udah mas gapapa", pak kardi membantu inem dia masuk ke dalam dan mendekati arief yg sedang bugil.

"Lanjutin aja mas, ini dibantu Inem. Inem udah suka dari dulu sama mas, dan ini tahun terakhir mas Arief, kasih aja mas"

Arief bingung, malu tapi deg2an juga dibuatnya. Dan tiba2 pak kardi udah di belakang dia, memaksa untuk mengangkatkan kedua tangannya ke atas, membuka kemaluannya untuk pasrah. Pak Kardi mengangkat kedua tangan Arief ke atas dan menahannya, memperlihatkan ketiak arief dan Kemaluan arief yg tegak maksimal.

Arief kelihatan pasrah dan mengangkang, memperlihatkan batangnya yg panjang dan bulu2 kemaluan tipis yg memang udah disiapkan untuk ditonton, kelihatan sekali sudah dicukup rapi untuk hari ini.

Image


Tanpa segan2 Inem langsung melahap seluruh tubuh Arief. Dicium2in dadanya, ketiaknya, perutnya sampai akhirnya kemaluannya. Dia jilat batang dan bijinya berkali2. Dia cumbu bulu2 halusnya, lalu dia hisap. Arief kenikmatan dibuatnya. "Oh... oh ujarnya. Tangan Inem satunya memilin2 puting susunya arief  dan satunya mengocok kemaluannya. Arief kelihatan tidak tahan terlihat dari kerasnya kedua lengannya yg semakin menggenggam kuat yg ditahan oleh pak Kardi, kelihatan bahwa Arief sedang mendekati klimaks.

Sampai tiba akhirnya Arief tidak tahan dan Inem melepas lumatannya, dan muncrat lah sperma arief ke mukanya arief sendiri, ke dadanya, ke putingnya.. uhhh benar2 pemandangan bagus untuk Inem. Arief terkulai lemas. Dan akhirnya mereka berdua meninggalkannya.

"Udah ya mas Arief, enak kan." ujar pak kardi berusahan menenangkan arief. Inem mengakui kalo dia abis dikasih viagra makanya dia menjadi sange berat. Arief kaget mendengarnya.

Selesai dari kejadian itu arief lebih banyak diam karena malu.

Sedangkan Inem tambah girang dan sayang sama Arief, dan dia tidak peduli anak2 kos menghina dia.

"Biarin aja lo pada hina gw, cewek2 di kampusnya aja pada gak bisa dapetin dia. Gue udah dapetin kontolnya duluan." Ujarnya dalam hati merasa menang.


-FIN
 

Copyright © Our Embarassed Story!. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver