Minggu, 14 Juli 2019

VC berujung petaka

Namaku Rizal 28 tahun, aku keturunan jawa-lampung. Kata orang2 aku ini ganteng dan punya body yg bagus, karenaku hobby ku nge gym dan olahraga. Dan aku punya hasrat untuk mempertontonkan body ini ke orang, yah bisa dibilang aku cukup eksib, tapi aku bukan homo.

Aku demen aja memperlihatkan hasil kerja kerasku, dan sangat ngerasa sangat hot kalo orang melihat ku telanjang. Aku suka banget VC ke orang2 random di omegle sambil naked, tapi gak memperlihatkan wajahku. Jujur saya masih takut kalo orang sekitarku tau itu aku

Aku hidup di desa untuk membantu bisnis orang tua, sedangkan orang tua tinggal di kota. Aku dipercaya untuk mengurus bisnis keluarga yg ada di desa. Kami punya toko bangunan di salah satu daerah di Jawa Tengah. Meskipun saya anak pemilik, tapi saya ga pernah memperlakukan karyawan kami seperti seorang bos, mereka saya anggap teman dan bahkan saya ikut pekerjaan2 kecil seperti mengangkat barang2, dan lain2. Maklum toko keluarga ku di desa ini bukanlah toko yg besar, dan kami hanya punya karyawan sedikit, hanya 5 orang, laki2 semua karena pekerjaan nya cukup berat.

Orang2 di desa banyak yg pergi ke toko ku utk membeli peralatan bangunan, apalagi ibu2 karena aku terkenal pria paling ganteng di desa. Hehe.

Seperti kubilang, aku nih orangnya cukup eksib, jadi kadang kalo di toko aku suka ambil kesempatan, untuk melakukan hal itu. Gak yg gimana2 sih, cuma kadang kerja gak make baju karena panas. Dan hal itu sebenarnya normal2 aja karena aku laki2. Tukang juga kadang gak make baju, tapi kalo aku yg gak make baju entah kenapa orang2 pada beda aja ngeliatnya. Dan yg membuat gak beda adalah... Hmmm... karena aku sengaja cuma make celana jeans dan gak make kolor lagi, karena aku males. Sebenarnya sih gak masalah, kalo gak ketahuan. Masalahnya pekerjaan ku kadang suka bantu2 tukang ngangkat2 barang, sehingga aktifitas itu membuat celana ku agak melorot hehe. Sehingga lama kelamaan bulu kemaluanku terlihat hehe. 

Suatu ketika aku dalam keadaan begitu, salah satu karyawan ku pak Rusdi memberitahuku ketika ada customer memperhatikan ku, "mas Rizal, mas," ujarnya berbisik padaku hendak memberitahu sesuatu,
"kenapa pak?" Tanyaku.
"Itu mas, jembut mas keliatan."
Aku pura2 melihat ke bawah, dan bersontak, "Astagfirullah," kemudian membenarkan celana ku, menaikkannya supaya tertutup auratku. Aku sengaja akting, padahal aku sadar daritadi hahhaha. Dan pembeli hanya cengar cengir aja kesenengan melihat auratku itu. Hahahah,



Siapa sangka aksi ku saat itu menjadi perbincangan di desa dan pembeli semakin banyak datang 'untuk melihatku'. Aku malu menjadi bahan omongan dan mata2 nakal baik wanita maupun om2 hidung belang penyuka sesama jenis. Tapi di satu sisi bisnis ku jadi laris banget.

Aku ingin menceritakan suatu hal setelah kejadian itu dimana bisa dibilang aku mengalami pelecehan seksual oleh, tetangga ku, Pak Joko, yg merupakan pria berkeluarga dengan 2 anak, dan dia seorang pensiunan dan sudah ditinggal oleh istrinya karena meninggal dunia beberapa tahun lalu. Saat itu ada pekerjaan merenovasi rumahnya, dan aku memutuskan untuk menyuruh dua karyawanku untuk merenovasi rumahnya. Aku terkadang ikut juga membantu pekerjaan lebih cepat, dan karena beliau juga yg memintanya. Kami mengerjakan di siang hari saat anak2nya pergi sekolah.

Di hari itu di siang hari saat jam istirahat dan para tukang lagi istirahat dia memintaku untuk membantunya memasang lampu ruang tamu yg mati, dan karena hanya ada aku saat itu aku akhirnya yg harus memasangnya. Karena atapnya cukup tinggi, dia memberikanku sebuah bangku agar aku bisa naik dan mengganti lampunya, namun ternyata bangku itu tidak cukup tinggi sehingga aku meminta dia untuk menahan bangku agar aku tidak terjatuh.

Saat itu panas dan gerah sekali, di rumahnya tidak ada kipas angin apalagi ac,
"Buka aja mas rizal bajunya biar enak", ujarnya.
Dia sadar aku kegerahan.
Akhirnya aku melepaskan kaosku ke atas di depannya. Dan tampaknya dia sangat menikmati sekali pemandangan ini, aku menyaksikan ada yg aneh dr tatapannya. Tapi aku mengacuhkannya saat itu.

Dan seperti biasa, aku hanya memakai celana jeans saja tanpa daleman lagi.
Aku mulai naik bangku harus menjinjit untuk bisa sampai tanganku k atas lampu. Aku meminta dia untuk memegangi bangkunya saja, tapi anehnya dia mengambil bangku kecil lagi supaya dia bisa naik sedikit di bawah ku, sehingga yg dia lakukan adalah memegangi 'pinggulku'. Posisi kepalanya saat itu tepat di depan kemaluanku.

Shit. sengaja banget ini bapak. Aku agak deg2an karena aku harus menjinjit, dan hal itu membuat celanaku melorot ke bawah sedikit, aku mengintip ke bawah oh shit, jembut ku harus kelihatan bapak ini, ah sudahlah aku tidak peduli lagi, aku ingin cepat selesai.
Saat selesai mencopot bohlam aku berikan kepadanya di bawah,

"pak ini bohlamnya,"
dan aku malah melihat matanya memandangi bulu2 kemaluanku. Oh shit.

Dia menoleh ke arahku kaget, seperti takut karena ke gep.

"Oh iya, mas" lalu dia mengambil nya dan pergi ke belakang untuk mencari bohlam lampu yg baru.

Sambil berjalan dia berkomentar
"ternyata benar ya kata orang2"
"Hah? Apanya pak?" tanyaku,
"Mas rizal ini gak make celana dalem kalo kerja. Hihihi." Tawanya nakal.

Aku bergetar mendengarnya, wajahku memerah. Lalu aku kemudian menaikkan celanaku, seraya dia kembali ke arahku dan memberikan bohlam baru padaku.

Lalu kemudian dia naik bangku kecilnya, dan tangannya kali ini memegangi 'pinggangku'. Aku kemudian memasangkan bohlam lampu baru. Dia melihat ke arah ku, dimana aku harus mengangkat kedua tanganku ke atas mengekspos ketiakku. Lalu dia berkomentar usil lagi, "Enak yah kalo jadi anak muda."

"Kenapa pak?" tanyaku.

"Subur banget."

Fak.

"Bulumu lagi lebat2nya ini umur segini"

"Opo toh pak."

Buset dah ini bapak, komentar gak jelas banget.

Aku merasakan tangan2nya sedikit meraba2 pinggangku dan semakin turun seolah ingin melucuti celanaku. Aku masih bersabar, sampai akhirnya aku merasakan kancing celanaku terlepas, namun aku masih fokus memasang bohlam ini sampai aku merasakan... kancing celanaku seperti diturunkan. Dan aku menoleh ke bawah, aku melihat bulu kemaluanku semakin tersibak lebat karena memang dia membuka kancing jeansku dan mennurunkan resleting celanaku setengah.

ASTAGA.

Aku lalu berteriak dan membentaknya.

Dia kaget. Seperti ingin menangis.

"Maaf, mas maaf". Lalu dia membetulkan celana ku lagi, Aku menjauhkan tangannya, dan menaikkan nya sendiri.

Dia terlihat pucat karena takut aku mengadu ke orang2. Lalu dia menangis.

Aku merasa berdosa membentak orang tua, tapi aku juga berhak untuk marah padanya.

Lalu dia duduk dan terdiam. Aku tidak ingin tukang2ku tau apa yg terjadi, karena tidak ada saksi, aku khawatir bapak ini malah memberikan kesaksian yg berbeda atas apa yg barusan terjadi.

Akhirnya aku mendekatinya dan menanyakannya, ada apa.

Dia bercerita bahwa sejak ditinggal oleh istrinya, dia merasakan sangat haus kebutuhan biologisnya. Aku tidak habis berpikir mengapa sekarang ingin membalas hasrat biologisnya pada aku. Aku ini laki2. Dia tidak bisa menjawab.

Aku tidak ingin memperpanjang masalah. Aku memaafkannya dan berjanji tidak akan mengatakannya pada siapapun.

Itulah pelecehan yg terjadi padaku.


Aku sudah melupakan kejadian itu karena itu sudah setahun yg lalu. Aku masih berhubungan baik dengannya. Sampai di suatu hari dia berkunjung ke toko ku. Oh ya rumah ku ini di atas toko sendiri. Sementara para tukang lainnya mereka semua adalah warga desa ini sehingga mereka pulang ke rumah masing2 sementara aku tinggal sendiri di toko.

Waktu itu setelah lebaran dia berinisiatif untuk mengunjungi ku sendiri, dan saat itu toko masih tutup karena suasana lebaran. Aku merasa tidak enak karena seharusnya aku yg ke rumahnya karena aku anak muda. Tapi karena aku waktu itu lelah baru balik dari rumah orang tuaku di kota, dan dia tau aku baru pulang pagi ini sehingga dia menyempatkan berkunjung.

Saat itu aku kesal dia datang di suasana yg sedang tidak tepat. Aku lagi horny berat dan aku melampiaskannya dengan VC ke stranger, sambil merekamnya, aku suka sekali melakukan hal itu.

Sampai aku mendengar suara pagar di ketok sehingga aku harus turun ke bawah dan membukanya. Saat itu aku mengenakan handuk saja karena lagi naked, belum sempat pakai baju. Aku keluar rumah dan membuka pagar hanya mengenakan handuk, dan tersenyum ke arahnya. Aku melihat dia sendirian tanpa anak2nya.

"Lagi mandi mas?" Tanyanya.

"Nggak pak."

"Ohh." Udah dia gak nanya yg macem2 lagi.

Lalu kami naik ke atas aku suruh dia ke ruang tamu sambil makan kue2.

Aku kemudian izin ke kamar untuk memakai baju dulu. Dia mempersilahkan aku. Saat aku masuk kamar aku berpikir, ah bagaimana kalau aku mandi dulu saja, karena aku belom mandi pulang dari Semarang tadi. Ya sudah akhirnya aku keluar lagi dan bilang, aku mau mandi dulu. Dia mempersilahkan.

Akhirnya aku mandi 15 menit, lalu kembali padanya. Aku sudah berpakaian lengkap. Dan ya seperti biasa pak Joko ini hanya ingin silaturahmi aja, ingin lebaran gitu. Nanyain kabar orang tua ku, menanyakan ku kapan menikah, dan berterima kasih karena selama ini sudah membantunya.

Sudah tidak ada hal yg aneh karena kami memang hanya niat utk bersilaturahmi saja.

Keesokan harinya, dia me whatsapp ku, saat itu toko sudah buka. Karena sedang sibuk, aku baru melihatnya di malam harinya. Aku buka whatsapp nya dan astagaaaaa....

Dia mengirimkan foto2ku :




Dia mengirimkan foto2 ku sambil chat seperti ini, "Bagus ya badannya,.... " sambil ditambah emot tersipu.

Aku kaget darimana dia dapat, "Bapak darimana dapat ini???" Tanyaku.

Katanya dari komputer ku. Aku kaget aku lupa untuk me lock nya kemarin saat dia datang, dan saat itu memang baru selesai VC. Dia mengirimkan foto2 bugilku, tak kusangka dia sangat mahir memakai komputer, tapi bagaimana dia memindahkannya. Dan ternyata dia mengirimkan nya melalui lewat email. Aku lihat di sent item ku.

Tiba2 aku teringat bahwa sebelum pensiun beberapa bulan lalu, dia adalah karyawan bank dengan posisi yg cukup tinggi yg artinya dia sangat mahir mengoperasikan komputer.

Aku berkeringat dingin, melihat balasannya, dan dia mengirimkanku lagi sebuah video.

Fuck.

Di video itu kelihatan jelas itu adalah aku, karena full face wajahku terlihat. Aku hanya merekamnya untuk diriku sendiri, tidak sedang VC ke siapapun.

Aku memvideokan diriku sendiri saat sedang masturbasi di kamar, dan ada juga video aku mandi, yg aku video kan sendiri. Dia mengirimkan itu lewat whatsapp. Aku melihatnya sampai full video, sampai bagian dimana aku mendesah2 mendekati klimaks dan muncrat.  Oh Fak...........

Dia tidak mengatakan apapun, hanya dengan komentar by emot tersipu.

Aku marah padam. Lalu membloknya,

aku memikirkan bagaimana nasib bisnisku apakah ada orang yg mau membeli kesini lagi kalau ini semua tersebar, ini adalah desa kecil, semua orang tau apa yg terjadi.

Aku panik, gundah, dan gelisah, tidak tahu apa yg harus kulakukan.


-FIN-
 

Copyright © Our Embarassed Story!. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver