Senin, 17 Juni 2024

Teman Kost Ku yang Menggairahkan

 

Namaku Nary, aku adalah anak pertantauan dari surabaya yang sudah hampir 6 bulan aku bekerja di jakarta dan selama itu aku nge kos sendiri, sampai akhirnya salah seorang teman kuliah ku menawari ku untuk sewa rumah saja bareng dia dan teman2nya, katanya kurang satu orang supaya kami bisa isi berempat. Rumah kos itu ada 4 kamar, dan ada satu kamar kosong. 
Aku bilang pada temanku, ray, aku mau cek dulu lihat bagaimana rumahnya. Akhirnya kami janjian untuk ketemu survey rumah kosan nya.
Wah pertama kali aku datang aku sangat jiper karena rumahnya sangat bagus aku bayangkan berapa harga sewanya, pasti sangat mahal dan aku diajak berkeliling2. Benar2 fasilitas mewah bahkan rumah kos tsb memiliki fasilitas olahraga sendiri. Aku tanya pada ray sendiri memang dia suka gym? Dia jawab baru akhir2 ini sejak ada alat2 gym d kos dia terkadang gym bareng sama salah satu tmn kos yg suka olahraga, namanya Adi.
Singkat cerita aku diajak keliling2 dan dikenalin dgn anak2 kos yg ada disitu. Tapi saat itu hanya ada satu yaitu irwan yg menempati kamar di bawah.


Jadi rumah kos itu hanya punya 4 kamar tidur. Dua di bawah dan dua di atas. Sudah ditempati dua kamar di bawah oleh Nary dan Irwan. Sisa satu kamar untukku kalau aku bersedia, kamarku tepat di sebelah kamar Adi yang aku pun tidak tau yg mana orangnya karena orangnga saat itu tidak ada dua sedang keluar.


Lalu disitu aku, ray irwan kami ngobrol di ruang tamu bawah gimana enaknya tinggal disini. Mereka seolah berusaha untuk memprospek ku agar bisa tinggal bareng mereka agar biaya kosannya bisa lebih murah karena dibagi 4.

Lalu aku bertanya berapa biayanya utk kamar sebesar ini. Lalu mereka jawab per bulan itu mereka bisa bayar 10juta, jadi kalau bagi 4 kami hanya bayar 2,5juta per orang. Wah mahalnya pikirku, yg mana harga kamar kos ku sebelumnya hanya 1,5juta.


Aku langsung cepat2 ingin pergi karena terlalu mahal buatku. Lalu aku celetuk dimana kamar mandinya apakag ada di dalam kamar. Karena aku tidak lihat dimana kamar mandinya.


“Oh kamar mandinya ada disini ray,” ujar nary lupa menunjukkan padaku. Rey berjalan membawaku ke arah ruang olahraga dan kamar mandinya ada 2 bilik kamar mandi shower dekat gym. 


Wah pikirku kamar mandinya d luar pula, menurutku terlalu mahal untuk harga segitu. Memang mewah rumahnya tapu sayang kamar mandi harus sharing.

“Hmm kamar mandi ya sharing ya?” Tanyaku.

“Iya” ujar rey

“Yah sayang banget, kan gue butuh privacy” ujarku

“Yaelah privacy apaan cowok semua disini. Paling ada bibi doang dateng juga cm 3 hari sekali buat bersih2” rey menimpaliku.

“Iya si adi aja ke kamar mandi handukkan trus. Santai aja mas” irwan menimpali.

“Siapa adi?”  Tanyaku

“Oh anak atas” jawab rey.

“Yang di sebelah kamar lo tadi”

Setelah ngobrol lama dengan mereka berdua. Aku lalu pamit pulang pada temanku ray, sambil aku berbisik padanya 

“sorry yah ray kayanya gw ga bisa tinggal disini masih di luar budget gw” jawab ku.

Rey lalu menggangguk dia bilang gapapa, nanti kita bicarakan lagi.

Lalu aku permisi. 

Saat di teras untuk memakai sepatu. Tiba2 ada seseorang datang, laki2 bertubuh tegap, seumuran dengan kami, berkulit coklat garang, dan tampan. 

Dia turun dari motor besar 250cc, dia memakai jeans ketat dan t shirt putih ketat memperlihatkan lekuk tubuhnya. Dia melepas helm nya, dan ku lihat parasnya.. wow eksotik manis khas jawa. Lalu dia berjalan ke arah kami dengan sangat maskulin tapi keren.

“Adi, kenalin temen gw nih. Namanya nary” ujar rey.

Lalu aku mengulurkan tanganku sambil deg2an.

“Adi” ujarnya singkat dengan wajah acuhnya. Tampak dangat sombong dia.

“Nary” aku membalasnya sambil tersenyum awkward. Dia berlalu begitu saja masuk k dalam rumah dengan tampang cool nya tanpa memperhatikan ku sama sekali.

Hanya beberapa detik saja aku melihat nya membuatku membayangkan terus wajahnya, gayanya saat ia turun dari motor nya. Wah keren sekali.

Aku memang gay, tapi aku berusaha sekali menutupi hasratku dan berusaha utk menunjukkan daya tarik ku kepada laki2. Tapi kenapa dia tampan sekali benar2 tipe ku.

Malam harinya aku tdk bs tidur mikirin dia bahkan aku coli membayangkan wajah adi.

Keesokan harinya aku memutuskan untuk wa rey, aku bilang sepertinya aku tertarik.

Dia tampak bingung, lho katanya kamu gajadi mau disini karena terlalu mahal.

Lalu ku jawab iya ku pikir mahal tapi kalau ad alat olahraga aku bisa membudget kan utk gym disitu saja kan gratis daripada harus diluar.

Dia tampak girang mendengarku mau ngekost disana. Katanya dia akan bantu untuk pindahan.

Dia dan irwan. Ujarnya.

Ah kenapa tidak adi saja  pikirku dalam hati.

—-


Saking excitednya aku, sebenarny kosan ku berakhir d akhir bulan, tapi aku sudah ingin cepat2 pindah disana. Akhirnya sebelum akhir bulan aku sudah pindah.

Sesampainya disana rey dan irwan menyambutku hangat. Aku tidak melihat ada adi disana, membuat hatiku agak kecewa.

Sampai lalu irwan bertanya ke rey, “si adi kemana ya?”

“Abis gym, lagi mandi dia” jawab rey.

Sesaat mobil box ku datang kami langsung menurunkan semua barang2 ku dr mobil box ke teras lalu aku bawa masuk ke dalam satu2. Rey mengangkat barang ku sebagian ke atas aku menyusunnya d bawah tangga.

Dan saat itu lah aku lihat pujaan hatiku datang, dengan sangat erotis.

Benar saja. Dia hanya keluar kamar mandi pakai handuk saja. Kulitnya masih basah bekas mandi. Benar2 seksi.


Dia tidak melihatku karena aku berada di bawah tangga, dia langsung menyelonong ke atas. Di atas tangga aku diem2 mengamati dia naik berusaha mengintip dalaman handuknya saat naik. 

Posisi ku tepat d bawah tangga dimana di tangga bawah ad tempat duduknya untuk santai dan tangganta free floating stairs. Jadi aku bs melihatnya dari bawah.
Dan tepat saat di atas tangga dia dberhentikan oleh rey, mereka ngobrol sejenak.
Oh, SHIIT.



Dia berdiri tepat di atasku. Berbagai ketiban rejeki. Aku memandanginya dari bawah. Uh kelihatan jelas celana dalamnnya berwarna putih yg kontras dengan kulit gelapnya dari balik handuk. Aku ngaceng. Seksi sekali ini anak. Aku lihat rey menepuk bahunya, dan mereka berdua turun.
Aku lihat adi ke arahku, “hai mas..” ujarnya sambil tersenyum. Lalu dia membungkuk berusaha mengambil salah satu dus ku. 
“Wah ga usah repot2 mas” jawabku
“Ah gapapa mas” saya bantu ya. Jawabnya.
Aku berusaha mengikutinya sambil mengangkat dus yg lain. Sementara rey ke arah luar menasukkan barang2ku d teras bersama irwan.

Aku mengikutinya dari belakang di tangga aku amati punggungnya yg bagus. Dia mengangkat dengan kedua tangannya d depan.
Ugh dia membawa dus ku ini setengah telanjang membuatku bergetar. Bagaimana kalau ikatan handuknya ini lepas. Aku amati ikatan handuknya yg kuat. Tapi tetap saja membuatku dag dig dug.
Lalu di kamarku dia berusaha merapihkan dus2 ku, aku angkat ke atas lemari. Lalu dia mengikutiku dia angkat juga ke atas. Saat itu posisi badannya tepat d dpanku dari samping, sehingga aku bisa melihatnya dengan jelas bulu ketiaknya yg lebat terekspos saat mengangkat dus ke atas lemari. Bahkan dusnya sempat mau jatuh karena diletakkan d atas dus ku, sehingga aku membantunya dan dia agak menjinjit ke atas sehingga cukup lama aku memandangi keteknya yg macho dan lebat itu. Sangat sexy. Sebagian air yg belum di lap berlinang di sekelebat rambut keteknya itu. Uggh sexyyy..

Lalu kamu melanjutkan ke bawah untuk angkat barang2nya yg lain si irwan nyuruh adi pakai baju dulu.
“Pake baju dulu lo, ntar handuk lo lepas aja” sambil menepuk bokoknya adi. Yg lain pada ketawa aja termasuk dua kurir yg d depan pintu. Aku ngaceng menyaksikan bokong adi ditepok seperti itu.
Lalu ketika barang sdh tinggal sedikit kurir tsb hendak meminta tnd tanganku d teras. Aku pun menuju teras utk tanda tangan dan memberi tips kepada dua kurir tsb. 
Aku menyaksikan adi pun ikut keluar ke teras bersama kita. Woww. Diii berani bener sih lu.


Dia bilang ad yg bs diangkat lagi ga. Benar2 gentleman.
“Nih ad banyak” ujar rey.
“Si adi mah emg biasa angkat2 barbel” ujar irwan
Sembari mengangkat dus yg lumayan paling besar dan berat di depan kita semua. Seolah ingin pamer, aku lihat otot2nya membesae kelihatam urat2nya mencoba menahan beban dus tsb. Lalu seperti nya terlalu berat untuk di angkat dgn kedua tangan di depan perut dia mencoba utk mengangkat dan menopangnya dengan bahu nya. Jadi posisinya dia mengangkat kedua tangannya utk menahan dus tsb d balu. Sekali lagi mengekspos ketiaknya di depan kita semua.

Aku melihat bukan hahya aku yg terpesona tapi salah satu kurir tsb jg tak bisa mengelak utk tdk melihat pesonanya.
“Bulu keteeek lu cukur itu. Ujar irwan. “Lebat banget” timpalnya.
Semua pada tertawa.
“Ah tai lu!” Jawab adi menimpali gurauan irwan.

Tapi saat dia melangkahkan kakinya, aku melihat ikatan handuknya sdh tdk terlalu kuat, sepertinya karena badannya sdh kering tdk basah jd ikatan handuknya pun menjadi lebih longgar. 

Dan tambahlah dia jadi lelucon saat itu karena handuknya jatuh selamgkah dia jalan. 
“Hahahahaha” semua tertawa.

Kami semua melihatnya hanya dalam balutan celana dalam segitiganya. Sangat seksi sekali.

-to be continued-




2 komentar:

Sari mengatakan...

Lanjutannya please

Timothy mengatakan...

Please… aku suka banget sama cerita2 di blog ini. authornya kemana deh, bikin cerita lagi dong :(

Posting Komentar

 

Copyright © Our Embarassed Story!. Template created by Volverene from Templates Block
WP by WP Themes Master | Price of Silver